Sejarah Pramuka
Sejarah Pramuka di Indonesia dimulai sejak tahun 1912, ditandai dengan berdirinya organisasi Nederlandsche Padvinders Organisatie (NPO) bentukan Belanda. Kemudian pada tahun 1916, organisasi tersebut berganti nama menjadi Nederlands-Indische Padviders Vereeniging (NIPV).
Pada tahun 1923, berdiri organisasi kepanduan pertama yang dikelola oleh orang Indonesia, yaitu Javaansche Padvinders Organisatie (JPO) di Bandung. Kemudian, pada tahun 1926 berdiri organisasi kepanduan lainnya, yaitu Nationale Padvinderij Organisatie (NPO) di Jakarta.
Pada masa pendudukan Jepang, organisasi kepanduan dilarang. Namun, pada tahun 1945, sesaat setelah Indonesia merdeka, organisasi kepanduan kembali bermunculan. Salah satu organisasi kepanduan yang cukup besar adalah Pandu Rakyat Indonesia (PRI).
Pada tahun 1961, Presiden Soekarno mengeluarkan Keputusan Presiden Nomor 238 Tahun 1961 tentang Gerakan Pramuka. Keputusan tersebut menetapkan Gerakan Pramuka sebagai satu-satunya organisasi kepanduan yang sah di Indonesia.
Hingga saat ini, Gerakan Pramuka telah berkembang pesat dan menjadi salah satu organisasi kepemudaan terbesar di Indonesia. Gerakan Pramuka memiliki tujuan untuk membina dan mengembangkan kaum muda Indonesia agar menjadi generasi yang tangguh, mandiri, dan berjiwa Pancasila.
Berikut adalah beberapa tokoh yang berperan penting dalam perkembangan Pramuka di Indonesia:
Robert Baden-Powell, bapak Pramuka dunia
Mangkunegara VII, pendiri organisasi kepanduan pertama di Indonesia
Ki Hajar Dewantara, tokoh pendidikan nasional yang mendukung perkembangan Pramuka di Indonesia
Sukarno, Presiden pertama Indonesia yang mengeluarkan keputusan tentang berdirinya Gerakan Pramuka
Gerakan Pramuka memiliki beberapa nilai dasar, yaitu:
Satya dan Dharma Pramuka
Dasa Dharma
Tri Satya
Dwi Satya
Nilai-nilai dasar tersebut menjadi pedoman bagi anggota Pramuka dalam menjalankan kegiatannya.
Salam Pramuka !!!
BalasHapus